Sabtu, 02 Juni 2012

Jalan Menuju Rasa Syukur Dan Bahagia

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Sering terdengar ditelinga perkataan " Aku ingin seperti dy, atau enak ya jadi dy  ( bila melihat orang yang terlihat tajir, mobilnya mewah, rumah megah, uang banyak )". Apakah yang terbersit dalam fikiran kita ketika kita mendengar perkataan seperti itu. Tentunya dy menghayalkan sesuatu yg lebih yg tidak dy miliki. Sesuatu yg menurut dy menyenangkan, ketika dy bisa seperti teman-temannya yg lain. Lagi-lagi yg tertangkap oleh penglihatan adalah luarnya saja. Pernahkah kita membayangkan, mungkin saja orang itu juga mempunyai pemikiran yang sama. "Andai saja aku seperti dy ( pada saat dy melihat orang yang kehidupannya damai dan tenang )".

Terdengar lucu, ketika kita menghayalkan kehidupan orang lain. Padahal belum tentu juga orang tersebut bahagia dengan kehidupannya.

Kebahagiaan terletak dihati. Bukan karena tahta, harta dan jabatan. Bagaimana kita bisa bahagia, semua tergantung bagaimana kita dalam menyingkapi kehidupan. Banyak diantara kita yg salah dalam memandang kehidupan, sehingga kita suka lalai dan kurang bersyukur dengan nikmat yg telah di berikan oleh Allah SWT.

Disini aku ingin berbagi sekelumit pemikiran agar hati senantiasa diliputi rasa syukur dan dijauhkan diri dari rasa iri terhadap orang lain.

1. Janganlah kita selalu memandang keatas.
Maksudnya disini adalah, janganlah kita senantiasa iri terhadap apa-apa yang dimiliki orangl ain. Pada saat kita mengharapkan sesuatu yg dimiliki oranglain, ingatlah bahwa masih banyak orang-orang yang nasibnya dibawah kita. Ingatlah bahwa kita masih lebih beruntung di bandingkan dengan mereka. Ingat nikmat Allah yang tak terkira yang sudah Allah berikan kepada kita. Sehingga diharapkan kita akan senantiasa bersyukur dan memuji asma Allah atas nikmat yang ada.

Dengan selalu memandang keatas, kita tak akan pernah bisa melihat apa-apa yang ada di depan kaki kita. Pastinya kita akan kurang hati-hati dalam melangkah, karna kita terlalu terpacu dengan harapan untuk menggapai cita-cita. Dan tentunya kita juga akan kurang terkontrol dalam bertindak, terlebih lagi jika kita akhirnya megkhalalkan segala cara guna meraih cita-cita. Naudzubilllahhi min dzalik.

2. Janganlah kita senantiasa memandang ke bawah.
Maksudnya disini adalah terlalu pasrah dengan keadaan dengan sedikit berupaya karena tak ada harapan / cita-cita. Sikap yang seperti ni tentunya juga kurang bagus. Kita harus menerima segala ketentuan dari Allah SWT. Namun bukan berarti kita terus tidak berusaha dan berdoa. Bangkitkan harapan dan cita-cita agar kita bisa selalu termotivasi dan semangat dalam menjalani kehidupan dan tidak loyo.

Allah SWT berfirman  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11. Dalam firman tersebut mengandung makna bahwa, kita tidak boleh tinggal diam, pasrah dengan kondisi yang ada, melainkan harus senantiasa berusaha dan berdoa. Walaupun hasilnya Allah juga yang menentukan. Kita sebagai manusia hanya wajib berdoa dan berusaha, mengenai hasil mutlak milik Allah SWT.

3. Seyogyanya yang harus kita  lakukan adalah memandang lurus kedepan.
Mengapa demikian..?? Dengan memandang lurus kedepan, kita masih bisa mengontrol apa-apa yang ada diatas ( harapan dan cita-cita ) dan juga melihat kebawah ( bersyukur dengan apa yang ada, dan berhati-hati dengan segala hambatan dan rintangan ). Dengan mengontol apa-apa yang kita harapkan dan kita impikan, diharapkan kita tidak akan lepas kendali dan menghalalkan segala cara unruk meraihnya. Kita akan selalu mencari cara-cara baru untuk mencapai tujuan tanpa harus mengorbankan kepentingan dan hak orang lain.

Dan dengan melihat kebawah diharapkan kita akan senantiasa bersyukur dengan keadaan yang kita miliki. Jadi dengan memandang lurus kedepan diharapkan akan mendapatkan keseimbangan dalam hidup, dengan menggantungkan harapan dan senantiasa bersyukur dengan apa-apa yang sudah kita miliki.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita smua. Kebenaran datangnya dari Allah, dan kesalahan itu murni datang dari diri saya pribadi. Sekiranya mohon maaf bila ada kata-kata yang salah yang kurang berkenan dihati anda smua.

Wassalamu'alaikum warohmatullahwabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar